Roma - Kehebohan terjadi di luar Museum Casoria, kota
kecil Italia di dekat Napoli, Italia. Antonio Manfredi, Direktur Museum
Seni Kontemporer di kota itu, membakar karya seniman untuk memprotes
kurangnya dana pengelolaan tempat itu. Pembakaran karya para seniman ini
sudah berlangsung dalam dua hari terakhir.
Dua seniman menyetujui karya mereka dibakar. Manfredi membakar lukisan milik Rosaria Matarese, seniman dari Neapolitan, dan seniman asal Prancis, Séverine Bourguignon, yang berharga €10.000 atau sekitar Rp 120 juta. “Cahaya api dari karya seni tak bagus. Setiap lukisan ini mempunyai cerita dan sejarahnya sendiri,” ujarnya saat membakar lukisan itu, Rabu malam, 18 April, waktu setempat di halaman museum.
Dalam satu dekade terakhir, museum Italia telah kekurangan dana. Hal ini diperburuk dengan krisis ekonomi. Pada Rabu waktu setempat, beberapa pejabat dari Partai Demokrat meminta pemerintah mengucurkan dana buat museum.
“Selama tujuh tahun kami bertahan tanpa dana publik dan sedikit sponsor swasta. Padahal, kami ingin dianggap sebagai pelayanan publik,” ujar Manfredi.
Dia juga mengatakan bahwa aksi ini memang dilakukan untuk menarik perhatian para seniman dan institusi. Manfredi menambahkan Museum Casoria sedang menuju kondisi sekarat. Tak hanya kesulitan keuangan, mereka pun mengalami kesulitan dari jeratan para mafia. Museum ini menyimpan berbagai karya seniman dari berbagai negara seperti Eropa, Afrika dan Cina. Tak kurang 1.000 karya seni tersimpan di dalamnya.
Salah satu seniman yang setuju karyanya dibakar, Matarese, merasa sedih. “Sangat menyakitkan melihat karya saya terbakar. Tetapi aksi ini penting untuk menyelamatkan museum,” ujar Matarese.
Tak hanya Matarese yang tersayat hatinya. Bourguignon pun sedih melihat karyanya hancur. Dia berharap aksi ini akan membuat orang tergerak. “Setidaknya orang mengetahui apa yang terjadi di dunia seni dan museum di Italia. Ini sangat berguna.” ujar perempuan seniman ini
Dua seniman menyetujui karya mereka dibakar. Manfredi membakar lukisan milik Rosaria Matarese, seniman dari Neapolitan, dan seniman asal Prancis, Séverine Bourguignon, yang berharga €10.000 atau sekitar Rp 120 juta. “Cahaya api dari karya seni tak bagus. Setiap lukisan ini mempunyai cerita dan sejarahnya sendiri,” ujarnya saat membakar lukisan itu, Rabu malam, 18 April, waktu setempat di halaman museum.
Dalam satu dekade terakhir, museum Italia telah kekurangan dana. Hal ini diperburuk dengan krisis ekonomi. Pada Rabu waktu setempat, beberapa pejabat dari Partai Demokrat meminta pemerintah mengucurkan dana buat museum.
“Selama tujuh tahun kami bertahan tanpa dana publik dan sedikit sponsor swasta. Padahal, kami ingin dianggap sebagai pelayanan publik,” ujar Manfredi.
Dia juga mengatakan bahwa aksi ini memang dilakukan untuk menarik perhatian para seniman dan institusi. Manfredi menambahkan Museum Casoria sedang menuju kondisi sekarat. Tak hanya kesulitan keuangan, mereka pun mengalami kesulitan dari jeratan para mafia. Museum ini menyimpan berbagai karya seniman dari berbagai negara seperti Eropa, Afrika dan Cina. Tak kurang 1.000 karya seni tersimpan di dalamnya.
Salah satu seniman yang setuju karyanya dibakar, Matarese, merasa sedih. “Sangat menyakitkan melihat karya saya terbakar. Tetapi aksi ini penting untuk menyelamatkan museum,” ujar Matarese.
Tak hanya Matarese yang tersayat hatinya. Bourguignon pun sedih melihat karyanya hancur. Dia berharap aksi ini akan membuat orang tergerak. “Setidaknya orang mengetahui apa yang terjadi di dunia seni dan museum di Italia. Ini sangat berguna.” ujar perempuan seniman ini
tempo.co
0 komentar:
Posting Komentar