Mereka diduga dibantu oleh seorang wanita berusia 25 tahun, Bruna Cristina da Silva, di mana ketiganya berbagi cinta segitiga.
Semua bermula saat polisi menemukan jazad Alexandra Falcao, 20 tahun, dan seorang wanita tanpa identitas yang diduga berusia 31 tahun di lemari es keluarga ini. Sebagian bagian tubuh dikubur di halaman belakang rumah mereka di Garanhuns, timur laut Brasil.
Petugas juga menemukan belulang anak perempuan berusia lima tahun seorang gadis berusia 17 tahun yang diduga hilang dari kota terdekat pada 2008.
Kepala polisi Wesley Fernandes mengatakan seorang pria muda menjadi korban berikutnya. "Mereka telah menyusun rencana dan menetapkan tanggal kematian sebelum kemudian mencari korbannya," katanya.
Kue empanadas buatan Isabel da Silveira sangat populer. "Begitu dia membawanya ke jalan, empanadas buatannya akan ludes dalam waktu singkat," katanya.
Fernandes mengatakan sebetulnya mencincang korban untuk dibuat kue bukan tujuan utama. Ketiganya mengeksekusi korban dan mencicipi dagingnya demi apa yang mereka percaya bisa memurnikan jiwa mereka. "Dengan membiarkan orang lain mencicipi daging mereka, mereka merasa telah membantu orang-orang menjadi suci juga," katanya.
Kini ketiganya meringkuk di penjara untuk mempertanggungjawabkan perbuatan mereka.
tempo.co
0 komentar:
Posting Komentar