Seoul - Ternyata tak cuma di Indonesia Lady Gaga
dinyatakan haram oleh Majelis Ulama Indonesia. Warga Kristen Korea
Selatan pun menyatakan protes atas rencana konser Lady Gaga di Negeri
Ginseng itu. Sebabnya, bintang pop Amerika Serikat ini dianggap
mempropagandakan homoseksualitas dan pornografi.
Stefani Joanne Angelina Germanotta--nama asli Gaga--bakal menggelar konser bertajuk Born This Way Ball Global Tour di Olympic Stadium.
Sejumlah kelompok Kristen ini berencana menggelar doa bersama pada Minggu mendatang untuk menentang konser Lady Gaga di Seoul. Menurut Kang Ju-Hyun, koordinator acara, sekitar 300 jemaat gereja akan ikut berdoa bersama. Adapun mayoritas penduduk Korsel menganut agama Kristen dan Katolik.
"Kami berdoa kepada Tuhan agar konser itu tidak terwujud, sehingga homoseksualitas dan pornografi tidak menyebar di seluruh negeri ini," ujarnya.
Kang, yang juga pemimpin kelompok Alliance for Sound Culture In Sexuality, menambahkan bahwa kelompok gereja lain juga akan mengikuti kampanye memprotes Lady Gaga di kantor pusat Hyundai Card, perusahaan yang menggelar konser Lady Gaga.
The Korean Association of Church Communication telah berikrar untuk mencegah homoseksualitas dan pornografi mempengaruhi generasi muda. Kelompok Kang juga memasang spanduk di jalanan Seoul sebagai tanda protes atas Lady Gaga. Namun spanduk-spanduk itu telah disingkirkan oleh pejabat kota.
Pejabat setempat telah melarang pemuda Korea yang berusia 18 tahun menonton konser tersebut dengan alasan tidak sesuai dikonsumsi khalayak muda. Awalnya, konser itu memiliki rating konsumsi penonton 12 tahun. Namun Korea Media Rating Board, lembaga sensor pemerintah Korea, mengubah tingkat usia konsumennya.
Selain Korea, Lady Gaga juga akan singgah ke beberapa negara Asia seperti Hong Kong, Japan, Taiwan, Filipina, dan Indonesia. Kemudian ia akan melanjutkan tur ke 21 kota di Eropa.
Stefani Joanne Angelina Germanotta--nama asli Gaga--bakal menggelar konser bertajuk Born This Way Ball Global Tour di Olympic Stadium.
Sejumlah kelompok Kristen ini berencana menggelar doa bersama pada Minggu mendatang untuk menentang konser Lady Gaga di Seoul. Menurut Kang Ju-Hyun, koordinator acara, sekitar 300 jemaat gereja akan ikut berdoa bersama. Adapun mayoritas penduduk Korsel menganut agama Kristen dan Katolik.
"Kami berdoa kepada Tuhan agar konser itu tidak terwujud, sehingga homoseksualitas dan pornografi tidak menyebar di seluruh negeri ini," ujarnya.
Kang, yang juga pemimpin kelompok Alliance for Sound Culture In Sexuality, menambahkan bahwa kelompok gereja lain juga akan mengikuti kampanye memprotes Lady Gaga di kantor pusat Hyundai Card, perusahaan yang menggelar konser Lady Gaga.
The Korean Association of Church Communication telah berikrar untuk mencegah homoseksualitas dan pornografi mempengaruhi generasi muda. Kelompok Kang juga memasang spanduk di jalanan Seoul sebagai tanda protes atas Lady Gaga. Namun spanduk-spanduk itu telah disingkirkan oleh pejabat kota.
Pejabat setempat telah melarang pemuda Korea yang berusia 18 tahun menonton konser tersebut dengan alasan tidak sesuai dikonsumsi khalayak muda. Awalnya, konser itu memiliki rating konsumsi penonton 12 tahun. Namun Korea Media Rating Board, lembaga sensor pemerintah Korea, mengubah tingkat usia konsumennya.
Selain Korea, Lady Gaga juga akan singgah ke beberapa negara Asia seperti Hong Kong, Japan, Taiwan, Filipina, dan Indonesia. Kemudian ia akan melanjutkan tur ke 21 kota di Eropa.
tempo.co
Mari cegah dan hentikan berbagai kegiatan pornografi dan pornoaksi