Menjajal Ilmu Hitam, Nabrak Kereta. Tewas Seketika

KA. Sawunggalih-n
JATINEGARA (Pos Kota) – Diduga ingin menjajal ilmu hitam yang dipelajarinya, seorang pria nekat menabrakan diri ke Kereta Api (KA) Sawung Galih (Jakarta – Kutoarjo) di rel KA di kawasan Cipinangbesar Utara, Jatinegara, tepatnya di seberang LP Cipinang Jakarta Timur, Jumat (20/4).
Akibatnya tubuh korban remuk dan kepala bagian belakang korban hancur.
Bimo, 35, salah seorang saksi yang menyaksikan kejadian tersebut mengatakan, awalnya melihat korban berjalan mondar mandir di perlintasan kereta. Namun ketika kereta sudah mendekat, korban malah memasang badannya.
“Dia malah sengaja berdiri di atas rel tanpa mengenakan baju, sepertinya dia mau menjajal ilmunya,” kata Bimo.
Menurutnya, korban yang tidak diketahui identitasnya itu tewas dengan sangat mengenaskan. Pada bagian kaki kanan korban terlepas sebatas lutut, tangan kanannya juga patah namun kulitnya masih menempel sehingga tidak terlepas.
Belum lagi kepala bagian bekalang sebelah kirinya pecah, sehingga otak dari kepala korban bercecer hingga sejauh 100 meter. “Kondisinya parah sekali, banyak juga daging berceceran diatas rel,” tuturnya.
Pernyataan Bimo akan tindakan tes ilmu yang dilakukan korban diyakinkan dari hasil pemeriksaan polisi. Dimana polisi menemukan benda-benda aneh yang dibawa korban. Barang-barang itu seperti bulu macan, tasbeh kecil, buku kumpulan-kumpulan doa, tiga helai baju, satu celana panjang dan satu kain sarung. Polisipun menduga korban melakukan aksi bunuh diri.

Terkait peristiwa tersebut, Kapolsek Jatinegara, Kompol Dewoto mengatakan petugas tidak menemukan identitas dalam diri korban. Atas kejadian tersebut, tubuh korban remuk.
“Dugaan sementara, korban ini melakukan aksi bunuh diri. Namun hasil olah TKP kami tidak menemukan identitas korban sama sekali, yang ada hanya barang bawaannya yang dibungkus dalam kantong plastik,” ujar Aipda Suharso.
Jasad korban sempat menjadi tontonan warga sekitar dan para pengguna jalan yang melintas di Jl. Raya Bekasi Timur. Namun dari sekian banyak warga, ternyata tidak ada satupun warga yang mengenali jasad korban.
Banyaknya warga yang menonton, membuat perjalanan kereta menjadi terganggu. Sehingga petugas KA terpaksa memberikan aba-aba pada masinis KA agar memperlambat laju perjalanan kereta apinya. Selanjutnya jasad korban dibawa ke RSCM guna diotopsi. (poskota)

0 komentar:

Posting Komentar